Selasa, 22 Januari 2019

Penciptaan alam semesta menurut perspektif islam


Penciptaan alam semesta menurut perspektif islam dan ilmu sains modern.
Menguak kembali Konsep dan teori serta Relasi penciptaan alam menurut islam dan ilmu sains modern


  A.Mencari kebenaran tentang  teori penciptaan alam.
     Tidak semua teori di dalam Al-Qur'an itu sesuai dengan kenyataan yang ada jika di kaitkan dengan perkembangan ilmu sains modern saat ini .Hal itu dikarenakan masih banyaknya para ilmuwan maupun aliran yang berteori bahwasanya  alam semesta ada tanpa direncanakan. Begitu banyak tiki – Taka sebut saja tentang kemajuan di bidang ilmu sains modern tentang bagaimana penciptaan alam semesta ini . Ada dua teori tentang penciptaan alam semesta ini , yaitu teori materialisme dan ledakan .
     Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas.
      Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun akhir.  Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.paham ini tentunya sangat bahaya sekali khususnya bagi umat islam karena secara tidak langsung paham materialisme ini berbuntut kepada ketidakpercayaannya terhadap adanya tuhan.
     Teori materialisme yang sempat diagung-agungkan para filosof dan ilmuwan Barat,namun dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring ditemukannya fakta tentang  terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli Astronomi  Amerika bernama  Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori Ledakan Besar pun semakin kokoh.
     Pada tahun 1989, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif Cosmic Background Emission Explorer (COBE) ke luar angkasa untuk mendeteksi radiasi latar belakang kosmik yang ditemukan oleh Arno Penzias dan Robert Wilson. Hanya dalam hitungan menit, (COBE) mampu menemukan radiasi latar belakang kosmik.
     Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di seluruh jagat raya.  Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium.
     Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah ladakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya.
Namun,hal ini telah diungkapkan oleh Allah SWT di dalam al-qur’an 14  abad yang lalu,yang baru bisa dibuktikan dengan teknologi maupun ilmu pengetahuan di abad ke 21 ini.begitulah alqur,an telah mengnformasikan tentang berbagai macam teori tentang penciptaan alam yang baru bisa di buktikan oleh para ilmuwan.
  Di  dalam Alquran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini di dalam ayat yang disebut dengan ayat kauniyah yang  berarti  terdapat suatu relasi antara islam dan ilmu sains modern,hal itu karena di dalam dalam alqur’an ditemukan kajian tentang penciptaan alam (ayat-ayat kauniyah) yang tentunya sangat sesuai dan relevan dengan ilmu pengetahuan modern.

B. kesesuaian teori mengenai penciptaan alam antara alqur’an dan ilmu sains modern
     Sebagimana telah kita ketahui bahwasanya telah banyak ayat-ayat di dalam alqur’an yang memiliki keserasian dan  telah berhasil dibuktikan dalam ilmu pengetahuan modern,begitu juga dengan teori mengenai penciptaan alam ini di dalam  alqur’an yang  baru bisa dibuktikan melalui ilmu sains modern,sebut saja tentang teori Big bang ,yaitu teori tentang ledakan besar sebagai awal dari lahirnya ruang dan waktu. Menurut ahli astronomi terdapat kesesuaian antara teori penciptaan ini dengan ayat alqur’an yang memberi petunjuk tentang kronologis enam proses penciptaan langit dan bumi beserta segala isinya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kontribusi ilmuwan-ilmuwan islam yang tidak menutup diri dan keterbukaan  untuk mempelajari ilmu sains dan berdasarkan beberapa hasil observasi kosmolog maupun para astronomi  ternyata terdapat kesesuaian antara ayat-ayat kauniyah dan teori sains modern yang perlu diteliti kembali.
    Para ahli ilmu penngetahuan kini telah banyak meneliti,mengetahui,kemudian menerangkan enam masa tahapan pembentukan alam hingga sempurna seperti sekarang,mulai dari big bang atau dentuman besar dari singularity,sampai terbentuknya tata surya dan planet-planet.Namun para ahli masih berbeda-beda dalam memberi nama tahapan-tahapan masa atau pariode tersebut.
    Tentang ini,para ahli ilmu pengetahuan ruang angkasa berusaha menhubungkan konsep enam masa penciptaan langit dan bumi dengan informasi dalam firman Alllah surah an-Nazi’at ayat 27-33,menurut ahli astronomi,ayat diatas memberi petunjuk tentang kronologi enam proses penciptaan langit dan bumi dengan segala isinya.Masa pertama,dipahami dari ayat 27 yang memberi petunjuk tentang penciptaan alam semesta dengan peristiwa big bang,yaitu ledakan besar sebagai awal lahirnya ruang dan waktu,termasuk materi.Masa kedua,dipahami dari ayat ke 28 yang memberi petunjuk tentang pengembangan alam semesta,sehingga benda di langit makin berjauhan (dalam bahasa awam berarti langit makin tinggi). ‘’...lalu menyempurnakannya...’’ memberi pengertian bahwa pembentukan benda langit bukanlah proses sekali jadi,tetapi proses evolutif (perubahan bertahap,dari awan antar bintang,menjadi bintang,lalu akhirnya mati dan digantikan generasi bintang-bintang baru).Masa ketiga diperoleh dari petunjuk ayat 29 tentang adanya tata surya yang juga berlaku pada bintang-bintang yang lain.Masa ini adalah masa penciptaan matahari yang bersinar dan bumi (serta planet-planet lainnya) yang berotasi sehingga ada fenomena malam dan siang.Masa keempat diperoleh petunjuk dari ayat 30 yang menjelaskan proses evolusi di bumi.setelah bulan terbentuk dari lontaran sebagian kulit bumi karena tumbukan benda langit lainnya,dan bumi dihamparkan mungkin saat lempeng benua besar pangea mulai terpecah tetapi justru bisa lebih tua darip pangea.Masa kelima dipahami dari ayat ke 31 yang memberi petunjuk tenang awal penciptaan kehidupan di bumi (mungkin juga di planet lain yang disiapkan untuk kehidupan)dengan menyediakan air.Masa keenam diperoleh petunjuk dari ayat 32 dan 33 yang menyebabkan timbulnya gunung-gunung akibat evolusi geologi dan mulai diciptakannya hewan dan kemudian manusia.
     Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal terkait penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu  pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah Firman Allah SWT. Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11) Artinya
: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
 Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil. Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang) disebutkan  bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik. Didalam Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS Al-Anbiya : 30) Artinya: “Dan Apakah orang -orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami  pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman”.
 Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam peroses perputarannya dengan kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masing-masing menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47) Artinya: “Dan langit, dengan kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnya”.
 Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta secara terus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ (21:104)
 Artinya: “(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran- lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya”.
 Dalam surat Ath-Tholaq (65:12)  ÂȘArtinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.  perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas  segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.
 Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis. Didalam surat As-Sajada (32:4) Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi  syafa'at[1189]. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan”.
 Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12 Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yangmenciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".(ayat 9)
 Artinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung -gunung yang kokoh di atasnya.  Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa”.(ayat 10)
(Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang  yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”. (ayat 12)
Dengan perincian penafsirannya sebagai berikut :
1. Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu
 2. Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu
3.Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu
 Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa. Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan ini terlihat bahwa secara garis besar proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu.

C. pengaruh besar memepelajari proses penciptaan alam.
    Oleh sebab itu,salah satu perkara penting yang banyak dibahas dalam kitab suci ialah alam semesta.Firman-firman yang digabungkan keseluruhannya menghasilkan suatu sistem pandangan kosmologis islam itu sedemikian rupa seringnya disebutkan dalam berbagai tempat di dalam alqur’an,sehingga cukup menarik bahwa hal itu tidak memperoleh perhatian kebanyakan kaum muslim,misalnya masalah hukum-hukum. meskipun banyak  sebab yang masuk akal mengapa hal itu terjadi,namun karena pentingnya persoalan kosmologi itu maka pembahasan-pembahasannya pada saat ini dirasakan cukup mendesak.Sebab bukan saja dengan memahami konsep-konsep itu akan lebih mampu menangkap makna menyeluruh agama kita,tetapi akan memberi kejelasan lebih baik tentang “peta” semesta alam ini dan di mana letak kedudukan kita sebagai manusia dalam peta itu.
Kemudian,pada urutannya sendiri,kejelasan tentang “peta” itu tentu akan membuat kita memahami sesuatu lebih baik di zaman kita sekarang ini,yaitu zaman modern,khususnya berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dampak positif dan negatifnya kepada kehidupan manusia.Misalnya dengan memahami konsep-konsep kosmologis islam itu kita berharap dapat melihat apa kemungkinan peranan kita selaku orang-orang muslim dalam ikut mencari penyelesaian masalah-masalah kemanusiaan dewasa ini yang sebagian besar adalah akibat  adanya pola hidup modern yang bersumber pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Pandangan menyeluruh tentang alam raya itu juga diharapkan memberi kita kemampuan untuk melihat hubungan organik antara berbagai gejala dan kenyataan dalam lingkungan luas kita.Serta dengan mempelajari akan proses penciptaan alam semesta ini tentunya akan semakin memantapkan keyakinan teologis kita bahwa sistem seindah dan sebaik ini tidak mungkin tercipta dengan sendirinya ataupun tidak mungkin bila tidak ada yang mengaturnya,tentunnya dengan mempelajari ini kita sebagai umat islam akan mengetahui bahwasanya ciptaan Tuhan itu tidak ada yang batil,karena orang-orang yang menganggap ciptaan ini (alam semesta) batil pastinya ia bukanlah  seseorang alim menurut alqur’an.


Oleh : Abdullah syahir dan M. Rofi' Suharja

[1] Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan jurusan Bahasa dan Sastra Arab fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibawah bimbingan Irfan Abubakar, MA.

Minggu, 13 Januari 2019

Al-Jazari Bapak Robotika


Al-Jazari Bapak Robotika



Pendahuluan
            Perkembangan robot dewasa ini sangat pesat sehingga tak dapat dipungkiri, keunggulan dalam teknologi robotika merupakan ikon kebanggaan negara-negara maju di dunia. Perkembangan tersebut tentu tak dapat terjadi jika tidak ada yang pertama kali menciptakan robot, siapakah sebenarnya yang pertama kali menciptakan robot?
Dalam buku al-Jami’ bayn al-‘Ilm wa al-‘Amal an-Nafi’ fi sina’at al-Hiyal yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, “The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Device” oleh Donald Hill, al-Jazari menjelaskan sekaligus mengilustrasikan alat-alat temuannya. Donald Hill, orientalis dan insinyur teknologi Inggris, mengatakan bahwa hingga masa modern sekarang ini kita belum menemui suatu dokumen dari peradaban lain di dunia ini yang dapat menyaingi isi buku al-Jazari. Di dalamnya terdapat berbagai rancangan dan penjelasan tentang arsitek yang khusus membicarakan cara pembuatan dan perakitan berbagai hal.(Rida, 2012)
Kemudian timbul beberapa pertanyaan, benarkah al-Jazari adalah orang yang pertama kali mencetuskan teknologi robot? Robot seperti apa yang dibuat oleh al-Jazari? Dimana letak kontribusi al-Jazari dalam perkembangan teknologi robot di era modern?

Pembahasan
Badi`al-Zaman Abu al-`Izz ibn Isma`il ibn al-Razzaz al-Jazari atau yang biasa dipanggil Al-Jazari adalah seorang ilmuwan muslim kenamaan abad pertengahan. Ia dipanggil al-Jazari  karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Eufrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 M sampai 1200 M sebagai ahli teknik. Ia berhasil menemukan dan menciptakan alat-alat sederhana yang menjadi cikal bakal robot saat ini.
Sejarah mencatat Leonardo da Vinci sebagai penemu alat mekanika yang cemerlang dan maju di zamannya, tepatnya di era 1500 M. Memang leonardo sudah dapat merancang pembuatan robot tetapi hanya sebatas desain di atas kertas. Berbeda halnya dengan leonardo, al-Jazari sudah berhasil merancang dan menciptakan robot dan hasil temuannya itu ia abadikan dalam buku al-Jami’ bayn al-‘Ilm wa al-‘Amal an-Nafi’ fi sina’at al-Hiyal yang berisi ilustrasi dari mesin-mesin karya rancangannya. Ia menyebutkan 50 penemuannya dan kesemuanya itu dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu: sepuluh jam air dan jam lilin, sepuluh wahana air dengan figur-figur robot sederhana sebagai alat hiburan, sepuluh kendi dan bejana otomatis, sepuluh air mancur yang bentuk pancurannya dapat berubah-ubah secara otomatis, lima perangkat untuk menaikkan air, dan lima prangkat mekanis untuk berbagai kegunaan. Masing-masing ilustrasi diberi deskripsi yang sederhana dan mudah untuk dimengerti.(Yulianto dan Rohman, 2010)
Salah satu temuan al-Jazari yang terkenal adalah jam berbentuk gajah, jam bertenaga air yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk keperluan hiasan dekoratif. Komponen-komponen utama jam tersebut diletakkan di atas sebuah patung gajah besar yang penuh hiasan kerajaan. Keseluruhan mekanisme komponen jam tersebut didesain khusus agar dapat menggerakkan jarum jam dan mengeluarkan bunyi-bunyian setiap setengah jam sekali. Penemuannya jauh mendahului jam astronomi Giovanni de Dondi pada 1364 M dan karya Francesco de Giorgio pada 1501 M dalam desain permesinan Eropa.
Al-Jazari juga menciptakan sebuah mesin pemompa air yang menjadi salah satu karya inspiratif bagi perkembangan mesin pompa selanjutnya. Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumbermya.
Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air, yaitu Shaduf  dan Saqiya. Shaduf sudah dikenal sejak masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma. Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
Mesin pompa al-Jazari diketahui merupakan mesin yang pertama kali menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15 dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus. Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya.
Kemudian karya al-Jazari yang lain adalah mesin robot yang berbentuk sebuah perahu, terapung di sebuah danau dan  ditumpangi empat robot pemain musik. Robot ini terdiri atas dua penabuh drum, seorang peniup harpa, dan pemain suling logam yang diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam acara jamuan minum. Al-Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang di kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. ”Itu adalah automata pertama yang bisa diprogram,” ungkap Prof Noel Sharkey.
Robot penabuh drum yang dirakit Al-Jazari dapat memainkan beragam irama yang berbeda-beda. Robot yang ditemukan Al-Jazari itu juga mengundang kekaguman Charles B Fowler. Menurut dia, temuan insinyur Muslim itu bisa disebut “robot band”. Sebuah pencapaian penting yang belum pernah ditemukan peradaban lain sebelumnya dan kebudayaan lain di zaman itu.

Kesimpulan
Aspek terpenting dalam karya al-Jazari  adalah mekanis, komponen, ide, metode dan desain fitur. Berdasarkan karya-karya tersebut, Al-Jazari disebut sebagai peletak dasar ilmu robotika modern, konsep-konsepnya sampai saat ini masih digunakan. Salah satu konsep temuannya yang hingga kini masih digunakan adalah roda gigi atau gir. Dalam mendesain berbagai peralatan mekanik hal penting yang tidak bisa ditinggalkan adalah perhitungan torsi untuk menggerakkan roda ataupun sendi, gir berfungsi untuk meningkatkan torsi (kekuatan) sehingga robot mampu mengangkat beban. Roda gigi digunakan pula dalam berbagai alat transportasi dari motor, mobil hingga pesawat.



Oleh  : M. Wafa Saeful Haq



Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Islam dan Ilmu pengetahuan  jurusan Bahasa dan Sastra Arab fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibawah bimbingan Irfan Abubakar, MA.